Benar-Benar Hidup

Maut tidak akan ada lagi. Wahyu 21:4

Baca: Wahyu 21:1-7

Karena Paskah baru berlalu satu minggu, putra kami yang berumur lima tahun, Wyatt, telah mendengar banyak pembicaraan tentang kebangkitan. Ia selalu punya banyak pertanyaan—dan biasanya pertanyaan yang sulit-sulit. Suatu saat, saya sedang mengemudi dan ia duduk di jok belakang dengan sabuk terpasang. Wyatt kelihatan berpikir keras sambil memandang ke luar jendela. “Ayah,” katanya, berhenti sejenak dan bersiap mengajukan pertanyaan sulit. “Waktu Tuhan Yesus bangkitkan kita, apa kita benar-benar hidup, atau cuma hidup di pikiran kita?”

Sebenarnya, itu juga menjadi pertanyaan banyak orang, entah berani atau tidak kita suarakan. Apakah Allah benar-benar akan memulihkan kita? Apakah Dia benar-benar akan membangkitkan kita dari kematian? Apakah Dia benar-benar akan menggenapi semua janji-Nya?

Rasul Yohanes menyebutkan masa depan kita yang pasti sebagai “langit yang baru dan bumi yang baru” (Why. 21:1). Di dalam kota kudus itu, “[Kita] akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah [kita]” (ay. 3). Karena kemenangan Kristus, kita dijanjikan masa depan yang tidak lagi ada tangisan dan tidak lagi ada kejahatan yang direncanakan terhadap Allah dan umat-Nya. Di masa depan yang baik ini, “Tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (ay. 4).

Dengan kata lain, di masa depan Allah berjanji, kita akan benar-benar hidup. Kita akan hidup yang sebenar-benarnya, sampai-sampai kehidupan kita saat ini akan tampak seperti bayangan saja.

Oleh: Winn Collier

Renungkan dan Doakan
Apa saja pengalaman Anda dengan kematian? Jika Allah berjanji bahwa kematian tidak akan ada lagi dan kita akan benar-benar hidup, bagaimana hal ini dapat memperbarui pengharapan Anda?

Ya Allah, Engkau berkata kematian akan berakhir dan Engkau menjanjikan kami kehidupan yang sejati. Terima kasih.
Amin….
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu….

WAWASAN
Bacaan hari ini memberikan kita gambaran sekilas tentang surga sebagai suatu tempat fisik (Wahyu 21:1-2). Yesus berkata bahwa Dia pergi untuk menyediakan tempat bagi kita (Yohanes 14:2-3), dan janji itu dipenuhi dalam kota yang kudus, Yerusalem yang baru (Wahyu 21:2). Meski kita sangat terhibur oleh kenyataan bahwa surga adalah tempat yang sempurna (ay. 4), yang terpenting adalah surga itu tempat kediaman Allah (ay. 3).

Dalam penglihatan terakhir dari permulaan kekekalan tersebut (21:1–22:9), Yohanes mendengar Kristus berseru, “Sudah selesai!” (21:6 BIS). Ini menggemakan seruan kemenangan Kristus dari kayu salib (Yohanes 19:30). Kutuk dosa kelak akan dihapus dan diputarbalikkan seluruhnya (Wahyu 21:4-5; lihat Kejadian 3:16-19). –K.T. Sim

Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

BIRO INFOKOM HKI

Bagikan Postingan ini: