Bernyanyi Lagi

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! –Zefanya 3:14

Baca: Zefanya 3:14-20

Burung pemakan madu dari Australia sedang mengalami masalah—mereka tidak lagi berkicau. Meski pernah populasinya berlimpah, sekarang jumlah spesies ini hanya tersisa tiga ratus ekor. Karena hanya bisa belajar dari segelintir saja, para pejantan menjadi lupa pada kicauan unik mereka dan gagal memikat para betina.

Bersyukur para konservasionis menemukan cara untuk menyelamatkan burung pemakan madu ini—dengan bernyanyi untuk mereka. Lebih tepatnya, memutar rekaman kicauan burung pemakan madu lain agar mereka dapat mempelajari kembali nyanyian hati mereka. Begitu para pejantan dapat bernyanyi dan memikat para betina, spesies ini diharapkan akan kembali berkembang biak.

Nabi Zefanya bertanggung jawab menyampaikan pesan kepada suatu bangsa yang berada dalam kesulitan. Ia menyatakan bahwa penghakiman Allah akan datang karena begitu banyaknya kebobrokan di antara mereka (Zef. 3:1-8). Ketika hal itu sungguh terjadi melalui penawanan dan pembuangan, orang-orang juga kehilangan nyanyian mereka (Mzm. 137:4). Namun, Zefanya diberi penglihatan mengenai suatu waktu setelah penghakiman, ketika Allah datang kepada orang-orang yang hancur ini, mengampuni dosa-dosa mereka, dan bernyanyi untuk mereka: “[Allah] bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,” (Zef. 3:17). Hasilnya, nyanyian hati umat pun dipulihkan ( ay. 14).

Kita pun dapat kehilangan nyanyian sukacita hati kita karena ketidaktaatan atau cobaan hidup. Namun ada Suara yang bersorak-sorai dengan menyanyikan lagu pengampunan dan kasih bagi kita. Marilah mendengarkan lagunya-Nya dan ikut bernyanyi bersama-Nya.

Oleh: Sheridan Voysey

Renungkan dan Doakan
Kapan Anda merasa paling sulit menjaga sukacita Anda di dalam Allah? Lagu, puisi, atau doa apa yang dapat Anda persembahkan kepada Allah, sebagai tanggapan atas sukacita-Nya atas Anda?

Allah Mahakasih, sungguh menakjubkan untuk membayangkan Engkau menyanyikan lagu-lagu sukacita untukku. Aku memuji-Mu dan menyanyikan lagu pujianku sendiri bagi-Mu.
Amin……

Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu….

WAWASAN
Zefanya, nama yang berarti “Yahweh bersembunyi,” adalah salah seorang dari dua belas nabi kecil dalam Alkitab. Ia melayani Yehuda dalam zaman Yosia (640–609 SM; Zefanya 1:1), seorang raja Yehuda yang reformis (2 Raja-Raja 22–23; 2 Tawarikh 34–35). Sebagai canggah/keturunan kelima dari Raja Hizkia yang saleh, Zefanya merupakan bagian dari keluarga kerajaan dan mungkin kerabat jauh dari Raja Yosia yang sedang memerintah. Seperti banyak nabi Allah, Zefanya menubuatkan “hari TUHAN” yang akan datang (Zefanya 1:7), “hari kemarahan [Allah]” (ay. 15 BIS) ketika Allah akan mengakhiri sejarah manusia dengan “menyapu bersih segala-galanya dari atas muka bumi” (ay. 2). Zefanya menyatakan Allah sebagai Hakim yang berdaulat atas sejarah dan bangsa-bangsa (1:2-3,7; 2:4-15; 3:6-8) dan memperingatkan bahwa Dia akan menghukum Yehuda karena ketidaksetiaannya (1:4–2:3; 3:1-7), serta menjanjikan pemulihan bagi mereka yang tersisa, yang setia dan dimurnikan setelah penghakiman (3:9-20). –K.T. Sim

Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti.

BIRO INFOKOM HKI

Bagikan Postingan ini:

About Yohanes Simatupang

Staff Biro Infokom

View all posts by Yohanes Simatupang →