Pada Waktu Pagi

Renungan Harian, 18 Februari 2022

Mazmur 143:8 Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.

Pagi hari adalah waktu yang bagi kebanyakan kita untuk memulai segala aktifitas kita. Setelah berlelah-lelah seharian bekerja, kita tidur di malam hari untuk memulihkan kelelahan fisik kita. Ibarat handphone yang diisi kembali dayanya, pada pagi hari kita dipulihkan kembali lewat waktu istirahat. Sebab, siapakah yang dapat bekerja terus menerus tanpa istirahat? Tidak hanya fisik, tetapi juga jiwa kita memerlukan istirahat dari beragam hal yang terjadi dalam keseharian hidup kita. Maka tubuh dan jiwa kita pada pagi hari mendapatkan pemulihan. Kita diisi ulang. Bagaimana kita mendapatkan pemulihan di pagi hari?  

Mazmur 143 berisi permohonan doa Pemazmur yang sedang dalam keadaan terjepit. Semangatnya sudah habis (ayat 4b, 7a) dan ia merasa ditinggalkan sendirian dalam keadaan hampir mati (ayat 7b). Pemazmur memohon agar Tuhan mendengarkan seruannya karena ia percaya Tuhan adil dan setia (ayat 1, 8). Pemazmur percaya bahwa demi keadilan-Nya, Tuhan pasti akan menyelamatkan dirinya dari para musuh, sebaliknya para musuhnya akan dibinasakan (ayat 12). Ia ingat akan peristiwa-peristiwa masa lampau. Ingatan itu menimbulkan keberanian untuk merindukan uluran tangan Tuhan pada saat ia mengalami kesesakan waktu itu (ayat 5-6). Pemazmur meminta agar Tuhan mengajar dirinya bagaimana hidup menurut petunjuk Tuhan supaya hidupnya berkenan kepada Tuhan (ayat 8b, 10, 11).

Saudaraku, kita bisa menaikkan doa seperti ini saat tekanan melanda hidup. Siapa pun dan apa pun permasalahan kita, kita boleh percaya bahwa Tuhan pasti mendengar doa kita dan menjawab pada waktu-Nya. Hanya saja, kita perlu belajar mendekatkan diri kepada-Nya, mematuhi kehendak-Nya, serta menantikan jawaban Tuhan dengan tetap bertekun dalam doa. Merasakan kasih setia Tuhan pada waktu pagi. (RES)

Bagikan Postingan ini: