Seminar Ekologi dan Pelatihan Clinical Pastoral Education (CPE)

Seminar Ekologi dan Pelatihan Clinical Pastoral Education (CPE)

Bagi Para Calon Pendeta HKI

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kemampuan para calon pelayan (pendeta) HKI dalam melayani pelayanan di tengah-tengah jemaat HKI, maka kegiatan pembinaan penting untuk dilakukan. Untuk itu pada tanggal 4-9 Februari 2019, di Kantor Pusat HKI, telah dilaksanakan kegiatan seminar dan pelatihan bagi para calon pendeta di HKI yang telah dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan calon pendeta HKI pada 15-18 Januari 2019 yang lalu.

Adapun kegiatan pembinaan yang dilakukan, berfokus pada dua tema, yakni Seminar sehari tentang Ekologi dan Pelatihan Clinical Pastoral Education (CPE).

  1. Seminar Ekologi

Aktifitas pembangunan yang dilakukan manusia memiliki sisi buruk bagi keutuhan ciptaan, seperti: perubahan iklim, krisis pangan, banjir dan tanah longsor, kekeringan, dan kelaparan. Atas hal ini, beberapa dasawarsa terakhir, dunia internasional secara gencar melakukan kampanye untuk menghentikan kerusakan tersebut. Keberlangsungan dunia ciptaan Tuhan di bumi ini perlu dijaga dan dilestarikan.

Hal ini menjadi salah satu fokus utama dari apa yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs), dan untuk itu dibutuhkan konsep eco-theolgy yang benar, terutama oleh para pelayan gereja. bahwa tanggung jawab orang Kristen terhadap lingkungan hidup adalah sebagai pengelola, bukan penguasa alam ciptaan Tuhan, yang melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan ekosistem bumi.

Karena itu, Huria Kristen Indonesia (HKI) tidak ketinggalan untuk ikut mengkampanyekan hal tersebut. Menanamkan pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai persoalan pengelolaan lingkungan dan bahaya yang mengancam kelestariannya, perlu semakin ditingkatkan. Terutama kepada para calon pendeta di HKI, yang akan melaksanakan masa praktek kependetaan di Jemaat HKI, perlu dibekali dengan pemahaman yang baik. Seminar sehari Ekologi ini bertujuan untuk (1) memberikan pemahaman atas persoalan-persoalan ekologi bagi para calon pendeta di HKI; dan (2) memampukan para calon pendeta di HKI untuk ikut mengkampanyekan upaya pelestarian lingkungan hidup kepada jemaat dimana ia melayani.

Kegiatan seminar sehari ini, 4 Februari 2019, dibuka oleh Ephorus HKI, Pdt. M. Pahala Hutabarat, S. Th, MM., yang membuka kegiatan tersebut dengan ibadah. Dalam khotbahnya, yang diambil dari Kitab Keluaran 19:1-6, Ephorus HKI menegaskan agar para calon pendeta HKI sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan dalam pelayanannya. Bahwa tugas dan panggilan para pendeta adalah untuk melayani seluruh ciptaan Tuhan. Ini sejalan dengan tanggung jawab kita untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan hidup dan segala mahluk yang hidup.

Dalam seminar sehari Ekologi tersebut, terdapat tiga narasumber utama. Sekretaris Jenderal HKI, Pdt. Dr. Batara Sihombing, M. Th, dalam sesi pertama menyampaikan tentang “Eco-Theology dan Peranan Gereja”.  Pada sesi kedua, Drg. Hotlin Ompusunggu, membagikan pengalamannya sebagai salah seorang pegiat pelestarian lingkungan hidup, yang memberikan motivasi kepada para calon pendeta HKI untuk dapat mengetahui langkah-langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dari sisi advokasi lingkungan Hidup, Fernando Sihotang, S. Si, MA, menekankan pentingnya para calon pendeta untuk dapat melakukan pendampingan bagi warga gereja agar semakin mengetahui dan memahami dampak kerusakan lingkungan hidup. Pelaksanaan seminar ekologi itu sendiri adalah bagian dari program Eco-Theology, kerjasama antara Huria Kristen Indonesa (HKI) dengan Luheran World Federation (LWF).

  1. Pelatihan Clinical Pastoral Education.

Selanjutnya, pada tanggal 5-9 Februari 2019, kegiatan pembinaan bagi para calon pendeta HKI dilanjutkan dengan Pelatihan Cilinical Pasoral Education (CPE). CPE, adalah suatu pendidikan pastoral klinis yang bertujuan untuk menolong para pelayan (gereja) dalam melakukan pelayanan pastoral secara lebih baik dan efektif. Tidak hanya menyasar kepada orang yang sedang menderita sakit, pelayanan pastoral klinis tersebut juga dibutuhkan oleh banyak warga jemaat dengan beragam permasalahan yang dihadapi dalam hidupnya. Untuk itu, dibutuhkan para pelayanan yang cakap dalam menyikapi setiap permasalahan hidup yang muncul di dalam kehidupan warga jemaat.

Huria Kristen Indonesia (HKI) sangat menyadari hal tersebut dan karena itu secara berkala berupaya untuk selalu meningkatkan kemampuan para pelayannya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa para pelayan di HKI, yang meskipun sudah bergelar sarjana Teologi, tidak secara otomatis berkompeten dalam menjalankan pelayanan pastoral di jemaat dimana mereka melayani. Ada keterbatasan yang dimiliki sehingga acapkali menjadi pemberi solusi atas masalah yang dihadapi jemaatnya dan memberikan kotbah-kotbah meskipun tidak disadari jemaat yang bermasalah tersebut tidak sedang membutuhkan kotbah.

Pelatihan CPE ini dilakukan atas kerjasama HKI dengan United Evangelical Mission (UEM), dengan pembicara Pdt. Nursini Sihombing, M. Th. Dari Pelatihan CPE ini, diharapkan (1) agar pelayan di HKI dapat bertumbuh menjadi pribadi yang  sensitif sehingga dapat menjalankan pelayanannya dengan penuh cinta dan perhatian serta dengan efektif menanggapi kebutuhan sesamanya; (2) para pelayan di HKI akan lebih siap menghadapi tantangan pelayanan pastoral dengan  pendekatan yang lebih terintegrasi dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan yang  merawat seluruh orang, baik dalam hal spiritual, emosional, sosial dan psikologi bahkan penyakit fisiknya. (RES)

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan Postingan ini: