RENUNGAN
Selasa, 9 April 2019
Amsal 2:6 Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Internet adalah berkat Tuhan bagi kehidupan manusia saat ini, dan tidak ada seorangpun yang hidupnya saat ini kebal dari pengaruh internet. Untuk berbelanja saja, saat ini kita tidak perlu repot keluar rumah. Cukup buka situs belanja online, pesan, dan barang yang anda pesan akan segera tiba. Ketika anda mau berpergian ke satu tempat, cukup masuk ke aplikasi angkutan online, pesan, dan angkutan yang anda pesan telah menunggu di depan pintu rumah. Dan banyak kemudahan lainnya. Tetapi, tidak semua orang memakai internet untuk hal yang positif. Sebaliknya, banyak orang memakai internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan, menyebarkan kebohongan, dan melakukan teror yang mengancam. Dengan kata lain, pengetahuan yang dipunyai itu tidak dipakai dengan berhikmat.
Menurut Amsal, hikmat ialah sesuatu yang bersifat praktis bukan mengenai dugaan filosofis, metafisik, mistik, atau sesuatu yang abstrak, melainkan mengenai etika kehidupan sehari-hari. Orientasi hikmat dalam Amsal ialah situasi konkret, yakni untuk mengarahkan orang bertindak kepada situasi yang baik, dalam hal ini apabila melakukan tindakan-tindakan tertentu maka akan memberi akibat tertentu pula. Hikmat tidak identik dengan pengetahuan-intelektual, tetapi mempunyai kaitan dengan kecerdasan intelektual (Ams. 1:4). Jadi, hikmat adalah suatu kualitas kecerdasan intelektual yang diberikan Allah kepada manusia, yang lebih tinggi nilainya dari kemampuan intelektual itu sendiri, yang mengatur jalan hidup manusia sehari-hari secara praktis dan terampil, serta yang mambawa manusia kepada keberhasilan hidup untuk kemuliaan-Nya.
Saudaraku, internet memberi hal positif dan negatif dalam hidup kita. Karena itu, dalam menggunakan internet, pakailah hikmat dari Tuhan, agar internet betul-betul menjadi berkat bagi hidup kita. (RES)
Doa: Ya Tuhan, bimbing kami untuk selalu memakai Hikmat-Mu dalam hidup kami.
