SEJARAH PERJALANAN HChB DI DAERAH HUMBANG (Berdasarkan Pemaparan Dan Pelayanan Pd. S. P. Sianturi)

Tahun 1932 disitulah mulai S. P. Sianturi menggerakkan H. Ch. B di Daerah Humbang pertama di Paranginan dan terus ke Lumban Tongatonga Butar dan diketuai Guru Luther Nababan dan seterusnja ke Huta Nagodang Muara di ketuai Baginda Jeremias Ompusunggu dan duaduanja didirihkan pada thn, 1933.

Sebetulnja aturan tahun 1932 bulan Januari berdiri di Paranginan dan Surat permintaan tersebut di tandatangani dua Radja padaua dan empat K. Kampung. Tetapi pada bulan Tahun tersebut  berkebetulan diadahkan Kiezeng Kep. Negeri di Paranginan lamanja 3 hari. Dan memang pihak Sianturi. Maka terpaksa lagi diurungkan peresmian H. Ch. B sampai thn. Tgl 24 November 1934. Dan juga ada jang murtak jang bertanda tangan jang memintah duluan Jaitu ½ : satu Radja padua dan dua K. Kampung, karena dipengarui (dipambiabiari) dari pengeredja dari H. K. B. P sebab waktu itu  pengaruh dari Pendeta-pendeta Jerman sangat kuat kepada Pemerintah Belanda. Dan jang djadi turut di peresmian itu Cuma Radja Pandua Lobutong Amantoga Barita dan K. K Julianus Siregar ja itu bapak dari Melanthon Siregar + dan K. K Kampung Gidion Sianturi. Dan diwaktu peresmian tersebut datang musik dari Tarutung jang dibawah R. Saul Lumban Tobing. Saranan pertama di lingkungan Negeri Paranginan. Pertama ke Sitogatorip dan seterunja thn 37 diresmikan di Muara Siregar dan di Ketuai K. K Elkama Simbolon tapijasang 100x sajang sebab sdr. K. Elkar di thn 1954 kembali lagi ke H. K. B. P. dan thn 23. Januari 1938 diresmihkan di Lobutolong dan diketuai K. Kampung Uba Sianturi. Dan thn. 1938 diresmihkan di Lumban Barat dan diketuai K. Kampung Julianus Siburian dan seterusnja S. P. …….. ke Lintong nihuta dan 27-8-1939 diresmihkan di Sibuntuon Lintong nihuta dan diKetuai K. Kampung R. Jonathan Lumban Tiruan. ………………………………

Dan seterunja S. P. Sianturi saranan ke bagian Barus Hulu (Pakkat dan tgl 3-12-39 diresmihkan di Sibokkare dan dipelopori Mendang Lumban Batu Dan diwktu peresmian Geredja2 tersebut tetap saja bawh dari Paranginan P. N. B dan kaum ibu dan paria untuk menghibur peresmian tersebut.

Dan thn 21 April 1940 atas usah dari S. P. Sianturi dan kawankawanja Ja itu Sutan Herman Manalu diresmihkan lagi Sitindjo Purba dan di ketuai Marcus Purba tgl. 28 April 1940 diresmihkan lagi   H. Ch. B Sirajango dan di ketuai Ampanuman Manalu dan Voorgangre GR. Charastian Nainggolan.

Dan diwaktu itu meladeni Huria di Humbang Silih berganti datang Pendeta dari Tarutung             1. Pd. Jahja Sitompul.  2. Pd. W. Sihombing dan Pd. Pipin Simandjuntak.

Dan seterusnja kami saranan untuk H. Ch. B diseluruh Humbang Hasundutan. Dan diresmihkan lagi di Tapian Nauli Lintong nihuta, Huta Tinggi, Aek Radja Hau Gadjang. Jang dipelopori Sutan Hermanus Manalu. Dan seterusnja kami saranan lagi ke bagian Barus Huln. Dan diresmikan beberapa Geredja ja itu : Simaho Janji, Alahan Siosomhudon, Simbaralaurotan, Lauhundulan, Lansanggar dan seterusnja lagi dibagian Paran iman Bunturadja, Sitanggor, Hutagindjang.

Dan ditahun 1943 diresmihkanlah Resort Humbang Utara dan ditempatkan Pd. Jetro Siregar, tapi sajang tidak soksok sama Huria jang ada di Paranginan dan tidak berapa lama lagi diadahkanlah Resort Humbang Selatan dan ditempatkan Pd. G. Lumbantobing. Bersetel di Huta soit Pardomuan.

Dan ditahun 1946, ditindjo dari P. P amat perlu diadahkan Resort Paranginan dan ditabalkanlah S. P. Sianturi menjadi Pd dan bertempat (setel di Paranginan).

Tapi malang datang menimpa H. Ch. B Daerah Humbang sebab thn 1977 sdr Pd. J. Siregar meninggal dunia.

Oleh kharena itu karena masi kekurangan Pd. Terpaksa lah Pd. S. P Sianturi meladeni H. K. I Res. Humbang Utara seluruhnja sampai ke Pakat dan ……………………………..

Dan diwaktu inilah Pd. S. P. Sianturi meresmihkan Huria2 di Simanduamas, Ja itu. 1. Pardomuan 2. LaeBingkar 3. Sigodung  4. Dan Tumba.

Dan turut  pada peresmian tersebut Pd. S. P. Sianturi mengadahkan permandian untuk 150 orang, pagi di Laubingke sore di Sigodung dalam satu hari. Dan jang dipermandihkan itu kebaniakan datang dari Pelbegu.

Tetapi sajang 1000x sajang. Sebab sudah banjak jang mati dari Geredja-geregja jang tersebut diatas sebagai ½ Lumbantonga di Butar Geredja di Siborongborong Huta gindjang, Sitanggor, Hutanagodang dan dibahagian Pakkat, Sijarango, Lausanggar, Simbaralaurotan

……… Geredja Lobutolong dan Lumban Sialaman sudah beralih anggotanja ampir …… membuka G. K. P. I

……………………………………………..

 

DARI HAL DAERAH HUMBANG

Pada tahun 1935. Diadahkan Afdeling Humbang (Daerah) Daerah IV. Pertama terpilihlah saja     S. P. Sianturi dan diwaktu itu belom mendjabat pekerdjaan Pd. Sebagai secetaris/ Bendahara dan Ketua Gr. Luther Nababan.
Akan tetapi sesudah mati H. Ch. B, di Lumban tongatonga
Maka beralihlah Ketua Afdeling jang ke tga. Pd. J. Siregar +
IV  . St. Chornelius Sianturi +
V   . Pd. G. Lumban Toruan
VI  . Pd. S. P. Sianturi dari tahun 1950 sampai thn. 1963.

Dan saia (Pd. S. P. Sianturi turut anggota P. P. mulai thn 1943 – 1956 . dan tgl 5-5-51 diangkat oleh P. P. sebagai A Koordinator Daerah Humbang bekedudukan di Tanah Tinggi Pakkat.

Pada thn 1953 Pd. S. P. Sianturi berali kejabatan lain kerena pilihan Rakjat mendjadi Kepala Negeri di Paranginan, tapi namun pun Pd. S. P. Sianturi bekerdja di Pemerintahan terus djuga bekerdja untuk mengembangkan Organisasi H. K. I membuka Geredja2 lagi. Sebagai Lumban Sialaman, Silando, Tapian Nauli, dan terus ke bahagian Samosir ja itu Sihotang dan Janji Raja dan Huria Janji rajalah terbelakang diresmikan sendiri oleh Pd. S. P. Sianturi.

Dan waktu mulai berdiri H. Ch. B selalu saja berurusan ke Kantor Contoleur dan A s. Demang, ja itu soalsoal tempat Geredja dan kuburan oleh pengaduan dari sdr kita Anggota H. K. B. P sebagai di Muara soal tanah dan di Lbn. Barat soal kuburan dan di Paranginan sendiri dan di Lobutolon soal tem[at Geredja (Pendawaan dari anggouta H. K. B. P terlalu dekat.

Dan ada pun sedjarah saja kirim, bukan untuk menuntuk jasa, Cuma supaja Bapak Ketua P. P terang mengetahuinia.

“Sebab ada saja tahu Umpama ni hita Halak Batak na mandol ½
“Lintok do aek sahudon matio dibahen sandomput tano buro”

Dan umpama Melaju sebagai memakan tebu habis manis ampas dibuang.
Ada saja lihat diwaktu Jubelium 50 Tahun HKI.

Pd. Sandehuliman mendapat penghormatan masi saja sendiri lagi memperjuangkan sdr itu dirapat P.P di Tarutung supaja berterima Pd. Di HKI begitu djuga, barangkai Bapak Ketua masi ingat lagi soal Pd. Simaremare, masi saja memperdjuangkan itu di Rapat P. P. di Siantar supaja berterima Pd. di   H. K. I.

Dan boleh dibilang kawan sperdjuangan saja di H. Ch. B / H. K. I di Simalungun Pangulu A. Hutabarat + di Sindung R. S. Lumbang Tobing + dan M. Pohan masi hidup lagi sekarang blah perlu boleh ditanjak dan di Medan P. H. Gultom + dan A. N. P. Situmorang.

Dan kalau saja pergi Marminggu ke Medan dan ke Jakarta. Selalu Pengeredja dari geredja tersebut memintah saja berchobah (mandok hata) begitu juga di dalam kapal di tengah lautan.

Dan saja Pd. P. Sianturi tetap ikut bersynode dan memilih Ketua P. P oleh keterangan saja diatas inilah mendorong saja dan melihan keadaan di Res. Paranginan sekarang, makanja saja datang memitah kepada Bapak Ketua P. P (Pengeredja Harian) bertugas actip kembali membantu di Res. Paranginan dan djuga tempo hari sudah saja terangkan kepada Bpak Ephorus. Anggaplah saja sebagai anak jang hilang itu. Jang diterima Bapaknja Kembali

 

Sekian terimakasih

Ttd

Pd. S. P. Sianturi

Catatan :

Tulisan asli dapat didownload di sini :  sejarah humbang.compressed

Bagikan Postingan ini: