Berita Terbaru
Categories
  • ALMANAK HKI
  • ARTIKEL
  • BERITA
  • BIRO
  • DATA PEGAWAI
  • FOTO
  • GALLERY
  • KHOTBAH
  • KHOTBAH MINGGU
  • PROFIL
  • RENUNGAN HARIAN
  • SERMON
  • VIDEO
  • Menghargai Perbedaan

    Mei 06 2019149 Dilihat

    RENUNGAN

    Senin, 6 Mei 2019

    Kisah Para Rasul 15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.”

    “In-group dan out-group” seringkali dibahas untuk membatasi mana yang menjadi anggota kelompok kita, dan mana yang tidak bagian dari kelompok kita. Rupa-rupanya hal ini juga seringkali menjadi pembicaraan dalam gereja. Akan tetapi pembatasan semacam itu bermasalah manakala standar yang digunakan sebagai acuan adalah standar yang ditentukan oleh mayoritas. Jika demikian, maka dalam komunitas gereja akan ada “pemaksaan”, bahkan “penindasan”. Tentu Hal yang semacam ini tidak diharapkan terjadi, apalagi dalam komunitas orang percaya.

    Contoh yang demikian jelas dapat kita lihat dalam perikop yang ayatnya menjadi perhatian kita saat ini. Latar belakang konteks penulisan Kisah Para rasul adalah jemaat mula-mula yang sedang menentukan standar, orang yang bagaimana yang bisa dikategorikan ke dalam komunitas jemaat mula-mula. Namun karena yang menjadi bagian dari komunitas jemaat adalah orang-orang Yahudi, maka sempat ada anggapan bahwa menjadi jemaat Kristen adalah menjadi Yahudi. Oleh karena itu ada perdebatan bahwa orang-orang yang bukan Yahudi, yang sudah percaya pada Yesus harus bersunat.  Karena dianggap bahwa sunat mendatangkan keselamatan. Akan tetapi pada ayat 11, sebagaimana menjadi permenungan kita hari ini, keselamatan yang datangnya dari Kristus memberikan kebebasan bagi umatNya untuk mempercayaiNya menurut ekspresi yang dikenal dalam budayanya sendiri.

    Saudaraku, dalam komunitas orang percaya seperti gereja, keanekaragaman mesti menjadi hal yang penting karena Yesus telah menyelamatkan orang tanpa membeda-bedakan dari latar belakang mana orang tersebut berasal. Keanekaragaman tersebut bisa menjadi kekayaan dalam komunitas gereja yang akan semakin menguatkan persekutuan kita di dalam Kristus.

     

    Doa : Ya Tuhan, ajarkan kami untuk menghargai perbedaan diantara kami.

     

    Share to

    Related News

    Kantor Pusat HKI Persiapkan Perpustakaan...

    by Sep 28 2025

    Pematang Siantar, 25 September 2025 — Dalam rangka memperkuat pelayanan berbasis literasi dan wawa...

    EVANGELIUM  MINGGU ADVENT IV – 24...

    by Des 19 2023

    Yesaya 35:1-4 RO DO DEBATA PALUAHON BANGSONA Pendahuluan        &...

    Selamat Hari Natal 25-26 Desember 2023 d...

    by Des 19 2023

    Pucuk Pimpinan Huria Kristen IndonesiaMengucapkan Selamat Hari Natal 25-26 Desember 2023 dan Tahun B...

    EVANGELIUM, MINGGU ADVENT III – 1...

    by Des 11 2023

    1 Samuel 2: 1-10 Dipatimbul Rohakku Do Tuhan I I.        &nb...

    MINGGU ADVENT III – 17 DESEMBER 20...

    by Des 11 2023

    1 Samuel 2: 1-10 DIPATIMBUL ROHAKKU DO TUHAN I I.        &nb...

    EVANGELIUM MINGGU XXIV DUNG TRINITATIS ...

    by Nov 13 2023

    5 Musa 8: 7 – 18 Unang Halupahon Debata I.  Patujolo 5 Musa disurathon martujuan laho pabotoh...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top