Berita Terbaru
Categories
  • ALMANAK HKI
  • ARTIKEL
  • BERITA
  • BIRO
  • DATA PEGAWAI
  • FOTO
  • GALLERY
  • KHOTBAH
  • KHOTBAH MINGGU
  • PROFIL
  • RENUNGAN HARIAN
  • SERMON
  • VIDEO
  • Ulos Batak di Tengah Masyarakat Batak

    Agu 30 2017215 Dilihat

    Pematangsiantar (MBW) –  Ulos Batak akhir-akhir ini sedang diperbincangkan. Hal itu pun mendapat soroton hingga sampai ke diskusi tingkat formal. Pertemuan formal yang membicarakan Ulos Batak dari perspektif riligi diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Cabang – Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (DPC-FPPI), di hotel Sapadia, Pematangsiantar.

    Pada pertemuan ini, Pdt. Dr. H.R. Panjaitan, mengemukan bahwa “ semua Ulos dengan semua jenis yang ada sekarang ini, perlu dipertahankan dan dikembangkan, tetap membawakan nama Batak. Masyarakat Batak harus melestarikan semua penemuan dahulu meskipun harus menghapus hal-hal yang mistik – ritual, karena Ulos hari ini menjadi ciri khas ke Batakan”.

    Seminar yang dilaksanakan pada 10 September 2016, berlangsung hangat dan meriah dari beberapa lembaga gereja dan institusi lainnya. Ditengah zaman yang modern memang hampir sangat jarang di dengar perbincangan formal  tentang Ulos Batak. Pada hal Ulos Batak adalah tanda identitas Batak yang sangat bernilai dan penting.

    Pandangan yang disampaikan oleh Pdt. Dr. H.R. Panjaitan dalam perspektif  Etno-Riligi, yang merupakan Kepala Depertemen Koinonia di HKI Kantor Pusat, menyebutkan “Hanya Ulos Batak dan Bahasa Batak yang dapat kita tunjukkan sebagai identitas dan ciri khas Batak di zaman sekarang, yang lainnya sudah terassimilasi”. Melanjutkan itu, yang perlu masyarakat dan jemaat lakukan dan lanjutkan adalah, Ulos Batak perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan sampai ke tingkat Internasional dengan mengangkat makna sebagai lambang perilaku etis, harkat, martabat, kedewasaan, dan menjunjung tinggi hak gender”.

    Terakhir, penekanan Pdt. DR. H.R. Panjaitan ini, yang juga dapat sebagai pegangan kita umat Kristen Batak, “Tidak ada lagi Ulos Batak yang mistikis dan bermakna ilahi/dewa. Yang ada adalah Ulos yang membawakan nama Batak. Karena itu, Ulos sekarang boleh saja didesain dengan latar belakang Salib, Gereja, Danau Toba, gambar pengantin berdua, dll,” sebut beliau (MBW/RNS).

    Share to

    Related News

    Foto pertemuan Ephorus HKI dan rombongan dengan Wamenko Hukum dan HAM Dr. Otto Hasibuan di ruang rapat Kemenko Polhukam, Jakarta, membahas isu persekusi gereja dan izin rumah ibadah.

    Ephorus HKI Temui Wamenko Dr. Otto Hasib...

    by Sep 22 2025

    “Setiap pelayan penuh waktu gereja berhak mendapatkan perlindungan dan ruang ibadah yang layak. Ne...

    Pertemuan Ephorus HKI dan rombongan dengan Nurdin Tampubolon di kantor NT Corp

    HKI Luncurkan Dana Pensiun: Nurdin Tampu...

    by Sep 16 2025

    “Kami mendukung penuh inisiatif Dana Pensiun HKI sebagai bentuk penghargaan kepada pelayan Tuhan y...

    Pengurus Dana Pensiun HKI bersama Ketua Dana Pensiun PGI di Graha Oikoumene

    Dana Pensiun HKI: Langkah Baru Lewat Kon...

    by Sep 15 2025

    “Langkah kecil ini adalah awal besar bagi masa depan pensiunan pelayan gereja. Dengan keterbukaan ...

    Peserta Retreat Persatuan Ama HKI Daerah XII 2025 di Villa Togrent Bogor

    Retreat Persatuan Ama HKI Daerah XII Suk...

    by Sep 14 2025

    “Retreat ini menjadi langkah awal yang luar biasa untuk membangun persaudaraan dan memperkuat pera...

    Ibadah pembuka Pesta Pembangunan HKI Sangatta

    Pesta Pembangunan HKI Sangatta

    by Sep 11 2025

    “Di mana ada kasih, di situ ada pembangunan. Gereja dibangun bukan hanya oleh batu, tetapi oleh ha...

    Ephorus HKI menyampaikan tuntutan Tutup TPL dalam RDP Komisi XIII DPR RI

    Menutup TPL: Seruan Gereja dan Adat Demi...

    by Sep 11 2025

    “Yang terjadi di kawasan Toba bukan hanya soal pelanggaran HAM atau tanah adat, tetapi kerusakan k...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top