Pematangsiantar, 31 Juli 2025 – Kantor Pusat Huria Kristen Indonesia (HKI) menggelar momen penuh makna teologis. Pada kesempatan itu, C.Pdt. Virdo Manurung, S.Th, menyerahkan langsung buku karyanya kepada Pucuk Pimpinan HKI.
Judul dan Isi Buku
Buku tersebut berjudul “Pemilihan Imam Sentral melalui Metode Undi (Lankhano) dalam Lukas 1:5–17: Kedaulatan Allah dan Kriteria Moral dalam Pemilihan Pucuk Pimpinan HKI.” Virdo menulis karya ini untuk memperkaya pemahaman jemaat tentang cara Allah memimpin proses pemilihan pemimpin. Selain itu, ia ingin menegaskan bahwa tradisi gereja memiliki dasar yang kuat dalam Kitab Suci.
Lankhano dan Dasar Alkitabiah
Virdo menjelaskan bahwa metode undi atau lankhano memiliki dasar Alkitab. Dalam Lukas 1:5–17, Allah memilih Zakharia menjadi imam melalui undian. Dengan demikian, kisah itu menunjukkan bahwa pemilihan rohani tidak boleh hanya mengandalkan kehendak manusia. Sebaliknya, Allah sendiri yang memegang kendali penuh atas keputusan penting dalam kepemimpinan.
baca juga : Retreat Persatuan Ama HKI Daerah XII Sukses Digelar di Bogor
baja juga : TEOLOGI KEIMAMAN MELKISEDEK DAN HARUN SEBAGAI PELAYAN DAN HAMBA
Relevansi dengan Tradisi HKI
Lebih jauh, Virdo mengaitkan kisah Zakharia dengan tradisi HKI “Manjomput na Sinurat.” Dalam praktik ini, jemaat menuliskan nama calon pemimpin, lalu melakukan undian sebagai bentuk penyerahan kepada Tuhan. Oleh karena itu, ia menilai tradisi ini menjaga kemurnian kepemimpinan dan menolak dominasi kepentingan pribadi. Terlebih lagi, sistem ini memperlihatkan ketaatan gereja untuk menyerahkan hasil pemilihan sepenuhnya kepada Allah.
Kriteria Moral Pemimpin
Selain membahas aspek teologis, Virdo juga menekankan pentingnya moralitas. Ia menyebut bahwa seorang pemimpin harus hidup kudus, jujur, dan mampu memberi teladan. Dengan kata lain, undian hanyalah alat, tetapi integritas pribadi tetap menentukan kualitas seorang pemimpin. Sementara itu, tanggung jawab moral menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari panggilan kepemimpinan.
Apresiasi Pucuk Pimpinan HKI
Pucuk Pimpinan HKI menyambut buku ini dengan penuh antusias. Mereka menilai karya Virdo sebagai refleksi teologis yang segar dan relevan. Selain itu, mereka menganggap buku ini mampu memperkuat praktik “Manjomput na Sinurat” sekaligus membuka ruang refleksi baru bagi jemaat dan pelayan HKI. Dengan demikian, karya ini memberi sumbangan nyata bagi penguatan identitas gereja.
Harapan ke Depan
Virdo berharap buku ini dapat digunakan dalam pembinaan gereja di berbagai tingkatan, mulai dari remaja, pemuda, hingga calon pendeta. Oleh karena itu, ia mengajak generasi HKI untuk memahami bahwa Allah selalu hadir dalam proses pemilihan pemimpin.
Akhirnya, Pucuk Pimpinan HKI mendorong jemaat membaca dan mendiskusikan buku ini. Mereka yakin karya tersebut akan memperkaya iman, memperkuat tradisi, dan meneguhkan identitas HKI sebagai gereja yang setia kepada kehendak Tuhan.
No comments yet.