Berita Terbaru
Categories
  • ALMANAK HKI
  • ARTIKEL
  • BERITA
  • BIRO
  • DATA PEGAWAI
  • FOTO
  • GALLERY
  • KHOTBAH
  • KHOTBAH MINGGU
  • PROFIL
  • RENUNGAN HARIAN
  • SERMON
  • VIDEO
  • Renungan Pagi, Senin 18 Mei 2020

    Mei 18 2020242 Dilihat

    Ayat Bacaan  : Kejadian 9:8-17

    Ayat Renungan         : Kejadian 9:11

    “Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak aka nada lagi air bah untuk memusnahkan bumi”.

    “Janji Yang Manis”

    Kita sering mendengar orang mengucapkan janji. Pada waktu pemberkatan nikah kedua pengantin saling mengucapkan janji setia sampai mati. Demikian juga pejabat yang dilantik mengucapkan sumpah janji untuk melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang ada. Namun bagaimana realitanya? Masing-masing kita yang memberi jawab. Yang pasti ada banyak suami istri bercerai. Demikian juga ada sejumlah pejabat yang korupsi, dan mengingkari janjinya. Benar seperti ada lagu: Engkau yang berjanji, engkau yang mengingkari”. Namun tidak demikian dengan janji Tuhan. Janji Tuhan “Ya” dan “Amin”. Tuhan berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. Karena janji Tuhan manis.

    Nuh dan keluarganya telah melewati suatu peristiwa yang paling mengerikan sepanjang sejarah umat manusia. Bumi yang semula dipenuhi makhluk berdosa telah musnah oleh murka Allah. Namun dibalik murka Allah itu ada celah pengampunan sebab Allah tidak hanya bermaksud menghukum Bumi tetapi juga membaharuinya. Nuh, keluarganya dan segala binatang yang ada dalam bahtera terpilih untuk memulai kehidupan yang baru itu. Mereka akan menjalani rangkaian sejarah keselamatan yang telah dirancang Allah. Maka secara sepihak Allah membuat perjanjian dengan Nuh, keluarganya dan seluruh maklhuk lainnya bersama mereka. Bahwa Allah tidak akan memusnahkan bumi ini lagi dengan air bah. Untuk meyakinkan mereka, sampai berkali-kali Allah mengucapkan janji-Nya (Kej. 8:21-22; 9:11; 15) bahkan membuat tanda untuk menguatkan janji itu (Ay. 13-14).

    Saudaraku, dalam praktek kehidupan sehari-hari, betapa sering kita melupakan dan mengabaikan perjanjian keselamatan Allah yang telah dianugerahkan dalam kehidupan kita. Itu sebabnya perjalanan hidup tidak lagi kita hayati sebagai suatu ziarah iman, tetapi sebagai serangkaian dosa. Secara khusus di tengah Pandemi Covid 19 ini, Tuhan Allah telah berjanji akan menyelamatkan setiap manusia percaya kepada-Nya dalam situasi tersulit sekalipun, dan kita sebagai ciptaan-Nya harus tetap percaya dan berjanji melakukan setiap perkataan-Nya dengan sukacita. Amin.

    Penulis:

    Vic. Pdt. Ferdianto Tumanggor, S.Th

    Share to

    Related News

    Bacaan ALKITAB – Ingat Kepada Tuha...

    by Mar 03 2023

    Ulangan 8:18 Ulangan 8:18“Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang me...

    Pekerjaan Baik

    by Feb 24 2023

    Bacaan ALKITAB. Efesus 2:1-10Oleh: Pdt. Riston Eirene Sihotang, S.Si., M. Hum Ayat Renungan – 2:10...

    Benar Karena Iman

    by Feb 23 2023

    Bacaan ALKITAB. Roma 5:1-11Oleh: Pdt. Wahyu Martulus Sirait, S.Th Ayat Renungan – Roma 5:1Sebab it...

    “Mengasihi Tuhan dan Sesama”

    by Feb 22 2023

    Bacaan ALKITAB. Ayub 6:1-30Oleh: Pdt. Lisna Lisensi Saragih, M.Th Ayat Renungan – Ayub 6 : 14“Si...

    Bacaan ALKITAB: Dia Menuntun Kita Hidup ...

    by Feb 21 2023

    “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakkuhidup dalam kebe...

    Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganla...

    by Feb 20 2023

    Bacaan ALKITAB. Mazmur 31:1-8 TUHAN PerlindungankuOleh: Pdt. Ernawati Pasaribu, S.Th Keamanan, keten...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top