TAHUN BAPAK HKI (TAHUN 2017)
PENJELASAN DAN JUTLAK PELAKSANAAN
Pendahuluan
Kita patut bersyukur kepada Allah Bapa, Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus atas pimpinan dan tuntunan-Nya, sehingga Huria Kristen Indonesia (HKI) dapat memasuki Tahun 2017 sebagai tahun berkat bagi kita. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tahun 2017 adalah “Tahun Bapak” sebagaimana telah digariskan dalam Rencana Strategig (Renstra) 2015-2020 yaitu peningkatan mutu. Untuk tahun pertama 2016 yaitu Tahun keluarga telah kita lalui dengan baik, dan DEKADE terakhir ini, HKI membiasakan menentukan fokus pelayanan tahunan dengan menitik beratkan pada thema tahunannya. Tahun 2017, Thema tahunan adalah: Meningkatkan peran aktif kaum bapak menyatakan imannya dalam kegiatan serhari-hari.
Memenuhi Visi dan melaksanakan Misi, maka Tahun Kaum Bapak tahun 2017, berdasar dan bersumber dari Firman Allah :
Tema : “BAPAK MENJADI BERKAT” (Titus 2, 2).
Sub Tema : “Malalui Tahun Bapak HKI 2017, Hendaklah Bapak Hidup Sederhana, Terhormat, Bijaksana, Sehat Dalam Iman, Kasih Dan Dalam Ketekunan”
Dalam mensukseskan Tahun Bapak HKI 2017, Pucuk Pimpinan HKI telah menyusun program kerja pelayanan HKI tahun 2017 berdasarkan Renstra HKI 2003-2030, yang jabarkan dan telah ditetapkan pada Rapat Majelis Pusat HKI ke III, pada Tanggal 25-27 Nopember 2017, di Kantor Pusat HKI, Jl, Melanthon Siregar 111, Pematangsiantar. Selanjutnya Program yang telah ditetapkan akan dilaksanakan mulai dari aras pelayanan di Jemaat, Resort, Daerah dan Tingkat Pusat.
- Konsep Dasar
Melihat serta memperhatikan peran aktif kaum bapaklah yang dititik beratkan, maka tahun 2017 dalam pelayanan HKI dinamai Tahun Bapak. Bukan berarti hanya kepada kaum bapak saja HKI memberikan perhatian selama tahun 2017, melainkan semua aspek pelayanan gereja HKI, meskipun peran aktif kaum bapak mendapat perhatian lebih.
Harus diakui bahwa puluhan tahun terakhir ini, partisipasi kaum bapak di gereja HKI semakin menurun. Tidak hanya di desa, di kota juga sama. Kita perhatikanlah setiap ibadah Minggu, perimbangan jumlah parminggu perempuan dengan parminggu pria, separuh jumlah parminggu perempuan belum tentu ada jumlah parminggu pria. Demikianpun dalam ibadah-ibadah partangiangan jemaat.
Sering terjadi dalam ibadah partangiangan HKI, bahwa hanya Sintualah pihak kaum bapak yang datang dalam ibadah partangiangan, sementara itu kaum bapak anggota jemaat tidak nampak. Kalaupun nampak paling satu dua orang dari sekian puluh anggota jemaat. Kemanakah mereka pergi ? Malahan pernah terjadi, dalam ibadah partangiangan di rumah anggota jemaat, bapak kepala rumah tangga itu sendiri tidak ada di rumah, melainkan di kedai bersama-sama kaum bapak yang lain.
Contoh-contoh ini cukup memprihatinkan gereja kita. Karena semakin jauh ketidak pedulian kaum bapak dalam imannya yang ditunjukkan dengan peran aktifnya dalam kegiatan gereja, maka kebiasan ketidak pedulian itu akan semakin berkembang, sehingga sikapnya terhadap keluarganya, di mana ada istri dan anak-anaknya kepedulainnya akan semakin berkurang. Bukankah banyak kejadian sekarang ini, apabila ada masalah anak-anak di sekolah, yang menyelesaikannya dan datang ke sekolah hanya ibu si anak saja ?
Ketidak pedulian terhadap rumah tangga juga akan berkembang kepada ketidak pedulian sosial. Bukankah menjadi kebiasaan kita lihat bahwa yang menghadiri upacara adat atau upacara lainnya di masyarakat Batak kebanyakan dihadiri oleh kaum ibu ? Di manakah kaum bapak atau pria ?
Menyadari semua hal itu, gereja HKI mengupayakan pelayanannya di semua tingkatan pelayanan, terkhusus di tingkat jemaat, dapat semakin menyentuh kepada kaum bapak. HKI tidak boleh menyerah kepada keadaan. Semasih dapat diperbaiki, semasih ada waktu, dan selagi kita dapat mengharapkan hasil yang lebih baik, HKI lebih mengarahkan pelayanannya untuk mendorong kaum bapak agar berperan aktif dalam perannya sebagai kaum bapak dalam semua kegiatan di gereja, di rumah tangga dan di tengah masyarakat.
- Keberadaab Kaum Bapak
Peran bapak dalam keluarga secara dasarnya adalah:
- Penopang Hidup
Tuhan Allah merestui dan memberkati setiap pernikahan orang Kristen dengan satu suami dan satu istri. Melalui pernikahan ini, Tuhan melanjutkan berkatNya yang diberikan kepada manusia pertama Adam ketika diberkati dengan mengatakan: “Beranak cuculah dan bertambah banyak…” (Kejadian 1, 28). Karena Adamlah manusia yang pertama diciptakan, dan Hawa adalah yang diberikan kepadanya sebagai “penolong yang sepadan”. Dengan demikian, Adam atau pria atau bapaklah menjadi pemimpin, kepala, penuntun, panutan dalam keluarga. Memang dalam setiap kebersamaan, di mana ada dua atau lebih berkumpul dengan bentuk perkumpulan apapun haruslah ada seseorang menjadi pemimpin, pengarah, kepala, atau apapun namanya yang setara. Demikianlah peran seorang bapak dalam keluarga. Dia menjadi pemimpin, kepala, penuntun, panutan, dan pengarah.
Dari peran bapak dalam keluarga kita dapat melihat betapa besar peran seorang bapak untuk mempertahankan keberadaan keluarganya. Peran seorang bapak sangat besar, malahan dia menjadi Penopang Hidup bagi seluruh anggota keluarganya. Karena itu, sebuah keluarga yang kehilangan peran seorang bapak, maka perjalanan keluarga itu akan tertatih-tatih dan terseok-seok. Hanya seorang ibu yang luar biasa yang dapat mempertahankan perjalanan rumah tangga yang kehilangan peran seorang bapak. Kita dapat bayangkan, bagaimana remuknya hati dan perasaan seorang ibu yang memiliki seorang suami yang tidak berperan apapun sebagai suami untuk kelangsungan perjalanan keluarganya. Pernah seorang ibu yang punya suami seperti itu menyeletuk: “aut na mabalu nian, bulus.” Ungkapan ini menantang setiap suami, Lakukanlah peranmu sebagai kepala keluarga yang benar, Penopang Hidup.
- SAHABAT SEJATI
Peran seorang bapak dalam keluarga, selain menjadi kepala dan pemimpin serta pemberi hidup, dia juga haruslah penyayang. Menyayangi bukan hanya mampu menyediakan kebutuhan jasmani keluarganya, melainkan harus menjadi kekasih sejati bagi istrinya. Suami adalah belahan jiwa istrinya, tidak ada yang lain dan tidak ada dua atau tiga. Dengan dia, istrinya telah meninggalkan ayah dan ibunya, sanak saudara dan semuanya hanya supaya menyatu dengan suaminya. Kepadanyalah istrinya menyerahkan hidupnya, jiwa dan raga agar sehidup semati. Suami haruslah menjadi kekasih sejati bagi istrinya, teman dalam duka dan suka serta tempat bermanja. Artinya, kekasih sejati (1 Petrus 3, 7), dan satu-satunya teman berbagi (sharing) kasih dan kehidupan (Ef. 5,25).
Seorang bapak menjadi sahabat sejati bagi anak-anaknya. Melalui kasih seorang bapak, maka anak-anaknya akan dapat memahami kasih Jesus Kristus kepada manusia. Seorang bapak menjadi pelindung yang selalu memperhatikan anak-anaknya (Mazmur 103, 13). Kekasih dan sahabat sejati, seorang bapak dituntut agar tetap setia memelihara cinta kasih, memberikan waktu, membina hubungan mesra, menjaga perasaan dan ketertiban serta kebersamaan keluarga. Alangkah indahnya, apabila semua anggota keluarga dapat secara bersama-sama memuji TUhan dan berdoa kepadaNya.
- PENDIDIK YANG BAIK
Harta terbaik yang dapat diwariskan orangtua kepada anak-anaknya adalah Pendididkan. Kita tahu nyanyian pop Batak: Anakkonhi do hamoraon di au., hugogo pe mansari, arian nang bodari, laho pasikkolahon gellenghi, ai ikkon do sikkola satimbotimbona, olat ni na tolap gogogkki.
Amsal 3, 11-15 Berbicara tentang didikan dari Tuhan. Seorang bapak haruslah memperjuangkan agar anak-anaknya memperoleh didikan yang baik dan benar. Dengan demikian, anak-anaknya akan memperoleh pengetahuan yang benar dan berhikmat yang datang dari Tuhan.
Seorang bapak haruslah seorang yang dapat dipegang perkataannya. Pantang berdusta, tetapi yang senang berkata benar (Ef.4, 25). Tegas dan penuh disiplin (Ibrani 12, 10) dan penuh kasih mendidik anak-anaknya (Ef. 6, 4).
- BAPAK SEBAGAI IMAM
Dalam Perjanjian Lama, tugas seorang imam adalah mempersembah-kan kurban yang dibawa jemaat kepada Tuhan. Imam berdiri mewakili umat di hadapan Tuhan. Bapak sebagai imam dalam keluarga, bertanggungjawab menuntun dan memperkenalkan seluruh keluarganya kepada Tuhan yang memelihara mereka. Seorang bapak yang kepadanya diberikan tanggungjawab sebagai imam dalam keluarganya harus mampu membawa keluarganya untuk sama-sama mendengar Firman dan Kehendak Tuhan. Mampu menuntun dan mengajari anak-anaknya untuk bersyukur kepada Tuhan dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena itu, seorang bapak yang malahan menjauhkan diri dari beribadah kepada Tuhan, adalah seorang bapak yang mengingkari satu dari tanggungjawabnya untuk keluarga dan tentu menghilang komunikasi keluarganya dengan Tuhan.
Dari semua uraian di atas dapat kita lihat bagaimana sentral dan pentingnya peran seorang bapak dalam keluarga. Dia berperan untuk mempertahankan kehidupan menyeluruh dari semua anggota keluarga, baik jasmani maupun rohaninya. Ini peran fundamental dari seorang bapak dalam keluarga yang harus dilakukan, sebab peran seorang bapak bermakna mewakili keluarganya di hadapan Tuhan.
- PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS (JUKLAK DAN JUKNIS) TAHUN BAPAK 2017
C.1. TUJUAN
Tubuh kita akan bermakna ketika semua organ tubuh diberdayakan sesuai dengan fungsi masing-masing. Demikian juga kehidupan akan bermakna ketika hidup itu diberdayakan sesuai potensi dan kondisi yang dimilikinya. Memberdayakan potensi dan kondisi yang dimiliki kehidupan tentu ada tujuan yang akan dicapai. Sama seperti anggota tubuh yang digerakkan dan diberdayakan, setiap pergerakan pastilah ada sasaran atau tujuan. Kaki dilangkahkan untuk mencapai sesuatu. Tangan digerakkan untuk melakukan sesuatu. Demikian anggota tubuh lainnya berfungsi dan bergerak manandakan bahwa tubuh kita masih ada, hidup dan bermakna. Kehidupan kita bermakna karena tubuh kita yang berdaya, berfungsi dan bergerak. Namun lebih jauh lagi dari pergerakan tubuh, kehidupan mempunyai angan-angan, perjuangan, cita-cita sampai ke kehidupan yang tidak akan berakhir atau kekal. Kehidupanlah yang dapat mencapai kekekalan, kalau tubuh hanya sementara.
Kaum bapak dalam gereja, sama seperti bapak dalam rumah tangga adalah bagian penting malahan bagian yang teramat penting dari kehidupan keluarga dan gereja. Dalam budaya bangsa-bangsa yang menganut faham paternalistik (seperti masyarakat Batak), di mana peran bapak menentukan garis keturunan dan derajad keluarga di tengah masyarakat, maka peningkatan peran bapak sangatlah penting. Dengan menitik beratkan fokus pelayanan kepada unsur bapak (ama) di HKI tahun 2017, sekaligus juga akan memaknai untuk menjunjung derajad keluarga dan masyarakat Batak, bukan hanya dengan hal-hal yang menyangkut duniawi saja melainkan juga yang menyangkut kerohanian atau keimanan.
Alangkah indah dan mulianya rumahtangga yang bernyanyi dan yang beriman kepada Tuhan, di mana ada bapak, ibu dan anak-anak. Mereka akan diberkati Tuhan dengan keindahan dan kebahagiaan sampai ke anak cucu (Mazmur 128).
Dengan Tahun Bapak di HKI 2017, di mana HKI juga merayakan Ulang Tahunnya yang ke 90, HKI berkeinginan dan bercita-cita membentuk keluarga-keluarga jemaat HKI sesuai dengan Mazmur 128 itu.
C.2. STRATEGI
Mewujudnyatakan keluarga yang bahagia sesuai dengan idaman Mazmur 128 bukan serta merta akan tercapai tanpa strategi. Mazmur 128 adalah prinsip, visi, bayangan yang akan diwujudnyatakan. Karena itu, untuk mewujudnyatakan bayangan itu perlu strategi. Setiap anggota keluarga perlu diberikan arahan, pemahaman dan (tentu) daya untuk mencapainya. Kaum bapak, ibu dan anak-anak harus tahu peran masing-masing dalam mencapai tujuan keluarga itu, sehingga keluarga bukan hanya tinggal berangan-angan atau mengharap bahwa kebahagian itu turun dari langit. Setiap orang punya peran masing-masing, dan peran masing-masing itu disatupadukan oleh seorang bapak yang menjadi kepala keluarga.
Bapak yang kepala keluarga perlu dengan jelas mengetahui peran dan tanggungjawabnya sehingga akan mampu menggerakkan setiap anggota keluarga untuk memerankan peran masing-masing. Guna mencapai hal itu, maka gereja sebagai persekutuan orang percaya akan mengambil peran sebagai stimulator (pemberi semangat), motivator (memberi motivasi atau menumbuhkan dorongan dalam hati setiap anggota keluarga), fasilitator (tempat meminta nasehat dan arahan atau pengetahuan) dan hal-hal lain yang dapat ditangani oleh gereja. Karena pelayanan HKI Tahun 2017 menitik beratkan untuk meningkatkan peran serta kaum bapak dalam gereja, maka semua stake holder gereja, yaitu para parhalado gereja di mana ada Sintua, Guru Jemaat, Pendeta, Praeses hingga pelayan tingkat Pusat harus melakukan pelayanan kepada kaum bapak secara lebih serius dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebagai langkah strategis yang akan di tempuh gereja HKI antara lain:
- Pelayanan Gereja Dengan Cara Jemput Bola
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa masalah umum dalam pelayanan gereja HKI dewasa ini adalah minimnya kaum bapak mengikuti kegiatan gereja, baik kegiatan ibadah maupun kegiatan lainnya. Menjadi pertanyaan adalah: Apakah kaum bapak yang jarang beribadah dapat mengharapkan berkat bagi keluarganya dari Tuhan? Apakah kaum bapak yang jarang beribadah telah mampu mengatasi masalah kehidupannya tanpa pertolongan Tuhan?
Namun disadari, bahwa mimbar gereja, yaitu melalui khotbah, tidak efektif lagi sebagai alat untuk memanggil kaum bapak yang jarang ke gereja itu untuk datang beribadah. Karena itu, Pendeta dan pelayan gereja lainnya harus dengan segala cara membangun komunikasi dengan semua kaum bapak dalam gereja sehingga dapat mengajak mereka datang beribadah dan mengikuti kegiatan gereja.
- Melaksanakan Fungsi Imam Dalam Keluarga
Oleh karena bapak sebagai imam, maka fungsi keimaman itu dinampakkan dalam peran bapak memimpin doa dan ibadah keluarga di rumah secara dispilin dan teratur.
Keluarga perlu dilatih beribadah, karena dengan demikian iman bertumbuh dan dewasa. Dalam ibadah keluarga ini juga bapak perlu menanamkan cinta HKI kepada anak-anak karena Tuhan dengan setia telah memakai HKI untuk menyampaikan berkat-Nya. Oleh sebab itu warga HKI juga harus setia terhadap kepercayaan Tuhan terhadap HKI. HKI ada karena Tuhan memakainya.
- 3. Memberikan Kepercayaan Bagi Kaum Bapak Untuk Melakukan Pelayanan Tertentu
Ada banyak porsi perlayanan tertentu dalam pelayanan gereja yang dapat dilakukan oleh kaum bapak. Pelayanan gereja bukan hanya berarti pendukung Ibadah, tetapi semua pelayanan yang ada di luar pelayanan Ibadah. Misalnya: Menjadi Pembina Program Sekolah Minggu; Pembina Program PNB; Pembina Pelayanan Sosial; Merancang dan Panitia Pembangunan. Banyak lagi yang lain.
Tahun 2017, gereja harus memberikan porsi yang lebih besar bagi kaum bapak untuk kegiatan gereja, sehingga pergerakan dan kegiatan gereja dapat semakin berkembang.
- 4. Merancang Pertemuan Rutin Berkelanjutan Dengan Kaum Bapak
Banyak hal yang akan dibicarakan dengan kaum bapak dalam gereja. Apalagi dengan kondisi ekonomi dan kondisi kemasyarakatan kita akhir-akhir ini, banyak hal yang dapat didiskusikan. Dalam pertemuan-pertemuan itu, menjadi kesempatan yang baik untuk membicarakan Firman Tuhan guna semakin memperbesar iman dan pengharapan kaum bapak.
- 5. Membina Hubungan Kaum Bapak Secara Oikumenis
Hubungan secara Oikumenis akan memperluas wawasan para kaum bapak gereja HKI dalam pembangunan masyarakat secara umum dan pelayanan gerejawi secara khusus. Melalui kerjasama oikumenis, maka kaum bapak akan tertantang dalam membina persekutuan dan membina keluarganya.
Banyak lagi bidang pelayanan kaum bapak yang dapat dikembangkan di dalam gereja sebagai sarana untuk mengefisienkan dan mengefektifkan partisipasi kaum bapak dalam gereja. Dalam hal ini, Pendeta dan para pelayan gereja diharap dapat semakin intens dan serius membangkitkan semangat persekutuan kaum bapak dalam gereja HKI.
- Sasaran Tahun Bapak HKI 2017
Arah dan tujuan program dijabarkan dengan memperhatikan Pemahaman Iman khususnya kaum bapak di HKI. Berdasarkan Pemahaman Iman, Tata Gereja dan Visi dan misi HKI maka disusun sasaran, kualitas dan profil serta pokok-pokok setiap Pelayanan kaum bapak sbb:
- Bapak yang membangun dan menjaga keutuhan keluarga serta gereja HKI guna menjadi berkat di masyarakat demi kemuliaan Allah (Efesus 4:23,24)
- Bapak yang Tangguh, rendah hati dan luwes daalam hidup kegerejaan, kemasyarakatan dan kewirausahaan.
- Bapak yang rajin berdoa dan memberi ucapan syukur
- Penutup
Semoga melalui Tahun Bapak 2017 di HKI akan semakin mempererat hubungan semua lembaga di gereja HKI dan kaum bapak semakin bergairah mengikuti kebaktian dan membangun semangat persekutuan.
Akhirnya saya sampaikan melalui Tahun Bapak Huria Kristen Indonesia (HKI) , gereja dan bangsa ini akan menjadi baik jika bapak sebagai iman keluarga mampu membawa keluarganya kepada kehendak Tuhan. Soli De Gloria
Pucuk Pimpinan HKI
Think the right thing
Do your best and God will
do the rest
Pikirkan hal yang benar.
Lakukan yang terbaik dan Tuhan akan
melakukan sisanya.
PENJELASAN LOGO
Simbol, burung merpati dengan ranting zaitun diparuhnya, perahu layar, rumah dan pelangi.
Warna dasar : hijau
Warna pelangi : merah, kuning, hijau
Warna burung : putih
Warna ranting : pinggir putih
Warna rumah : putih (penuh)
Warna salib : biru
Warna ombak : biru
Warna perahu : bergaris putih
Arti:
Perahu merupakan symbol gereja sekaligus rumah. Ide ini sangat berarti bagi orang Kristen mula-mula yang mengalami tantangan dan pergumulan. Mereka percaya bahwa Tuhan menjadi penolong dalam tantangan dan pergumulan itu. Hal tersebut ternyata dari perpaduan antara pelangi dan perahu. Dalam symbol ini janji Allah untuk memelihara gereja/keluarga dan dunia yang mendapat tekanan yang kuat. Burung merpati dengan ranting zaitun di paruhnya mengungkapkan tentang janji keselamatan dan kehidupan dari Allah yang akan terus menyertai keluarga sampai di tujuan.
Pelayanan Kaum Bapa, adalah gambar lingkaran bumi dengan gambar salib di dalamnya serta garis melengkungi bumi. Pada gambar Perahu luar tertera tulisan Titus 2, 2 yang berarti :
- Lingkaran bumi dengan salib melambangkan Pria/ Kaum Bapak HKI mendasarkan pelayanannya pada kepelayanan Tuhan Yesus Kristus, dalam karya dan pengorbanan-Nya
- Garis pinggir yang melengkungi bumi melambangkan Pria/Kaum Bapak HKI yang meliputi seluruh jagad raya, bahkan seluruh ciptaan Tuhan
Arti Logo
Ayat Alkitab : landasan Kaum Bapak HKI dalam berkiprah adalah Surat Kristus yang menjanjikan kehidupan (Firman Allah)
Burung Dara : merupakan perlambang Roh Kudus yang mempimpin Kaum Bapak HKI
Salib : lambang cinta kasih ALLAH bagi dunia yang hendak disaksikan/diwujud-nyatakan oleh Kaum Bapak HKI
Arti Warna Logo Kaum Bapak
Abu-abu : Tangguh dan Luwes
Tangguh : Kuat, Ulet, dan Tabah
Luwes : Tidak kaku, Fleksibel, Mudah beradaptasi dengan lingkungan dimana dia berada atau ditempatkan
No comments yet.