Berita Terbaru
Categories
  • ALMANAK HKI
  • ARTIKEL
  • BERITA
  • BIRO
  • DATA PEGAWAI
  • FOTO
  • GALLERY
  • KHOTBAH
  • KHOTBAH MINGGU
  • PROFIL
  • RENUNGAN HARIAN
  • SERMON
  • VIDEO
  • Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.

    Jan 25 2022155 Dilihat

    Baca: 1 Yohanes 4:10-21

    Seorang dosen selalu mengakhiri kelas virtualnya dengan berkata, “Sampai jumpa” atau “Selamat menikmati akhir pekan.” Beberapa mahasiswa membalasnya dengan, “Terima kasih. Anda juga!” Namun, suatu hari seorang mahasiswa menyahuti, “Aku mengasihimu.” Meski terkejut, sang dosen membalas, “Aku mengasihimu juga!” Sore itu, semua mahasiswa di kelasnya sepakat menciptakan “rantai kasih sayang” pada pertemuan berikutnya. Mereka ingin mengapresiasi sang dosen yang sebenarnya lebih suka bertatap muka tetapi masih bersedia mengajar secara virtual. Beberapa hari kemudian, selesai mengajar, ketika dosen itu berkata, “Sampai jumpa,” satu per satu mahasiswanya menjawab, “Aku mengasihimu.” Berbulan-bulan mereka melakukan kebiasaan tersebut. Sang dosen berkata bahwa kebiasaan itu menciptakan ikatan yang kuat antara dirinya dan para murid, sehingga sekarang ia merasa mereka adalah “satu keluarga”.
    Dalam 1 Yohanes 4:10-21, sebagai anggota keluarga Allah, kita mempunyai sejumlah alasan untuk mengucapkan, “Aku mengasihi-Mu” kepada Allah. Allah “telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (ay. 10). Dia mengaruniakan Roh-Nya untuk tinggal di dalam kita (ay. 13, 15). Kasih-Nya selalu dapat diandalkan (ay. 16), dan kita tidak perlu takut terhadap penghakiman (ay. 17). Allah memampukan kita untuk mengasihi Dia dan sesama “karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (ay. 19).
    Saat Anda bersekutu dengan saudara-saudari seiman, ambillah kesempatan untuk menceritakan alasan Anda mengasihi Allah. Menciptakan rantai “Aku mengasihi-Mu” untuk Allah akan memuliakan-Nya sekaligus mempererat persekutuan Anda dengan umat-Nya.

    Oleh: Anne Cetas

    Renungkan dan Doakan
    Mengapa Anda mengasihi Allah? Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih-Nya kepada sesama?
    Ya Bapa, aku bersyukur dapat mengenal kasih-Mu dan menjadi salah seorang anggota keluarga-Mu. Mampukan aku menempuh cara-cara kreatif untuk mengekspresikan kasih-Mu itu.
    Amin……

    Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu

    WAWASAN
    Menurut para ahli, Surat 1 Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, penulis kitab Injil keempat dalam Perjanjian Baru. Sekitar sepuluh tahun setelah menulis Injil itu, sang rasul menulis surat ini untuk mengajar orang percaya agar mereka “hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yohanes 2:6), yaitu dengan mewujudkan kasih dalam tindakan. Mirip dengan Yohanes 3:16-17, sang rasul mengingatkan kita bahwa Allah “telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia . . . sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:9-10). Korban “pendamaian” menggambarkan apa yang telah Yesus lakukan di atas kayu salib untuk “menghapus dosa dan menyucikan orang berdosa (penebusan), dan meredakan murka Allah terhadap orang berdosa (pendamaian)” (NIV Zondervan Study Bible). –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

    Share to

    Related News

    Kantor Pusat HKI Persiapkan Perpustakaan...

    by Sep 28 2025

    Pematang Siantar, 25 September 2025 — Dalam rangka memperkuat pelayanan berbasis literasi dan wawa...

    EVANGELIUM  MINGGU ADVENT IV – 24...

    by Des 19 2023

    Yesaya 35:1-4 RO DO DEBATA PALUAHON BANGSONA Pendahuluan        &...

    Selamat Hari Natal 25-26 Desember 2023 d...

    by Des 19 2023

    Pucuk Pimpinan Huria Kristen IndonesiaMengucapkan Selamat Hari Natal 25-26 Desember 2023 dan Tahun B...

    EVANGELIUM, MINGGU ADVENT III – 1...

    by Des 11 2023

    1 Samuel 2: 1-10 Dipatimbul Rohakku Do Tuhan I I.        &nb...

    MINGGU ADVENT III – 17 DESEMBER 20...

    by Des 11 2023

    1 Samuel 2: 1-10 DIPATIMBUL ROHAKKU DO TUHAN I I.        &nb...

    EVANGELIUM MINGGU XXIV DUNG TRINITATIS ...

    by Nov 13 2023

    5 Musa 8: 7 – 18 Unang Halupahon Debata I.  Patujolo 5 Musa disurathon martujuan laho pabotoh...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top