21 Juni 2025 menjadi momen bersejarah bagi HKI dan Gereja Onnuri. Pada tanggal itulah genap dua tahun kemitraan antara HKI dan Gereja Onnuri yang telah terjalin sejak 21 Juni 2023 lalu. Dua tahun kebersamaan ini dirayakan dengan kunjungan dari Gereja Onnuri ke HKI yang berlangsung selama lima hari sejak 20 – 24 Juni 2025. Sebanyak 20 orang delegasi Gereja Onnuri melakukan kunjungan ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, 17 orang berasal langsung dari Korea Selatan dan tiga orang adalah misionaris Onnuri yang telah menetap dan melayani di Indonesia.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momen untuk mempererat hubungan pelayanan dan kolaborasi lintas budaya.
Delegasi Gereja Onnuri tiba di Bandara Internasional Kualanamu pada Jumat, 20 Juni 2025, dalam dua gelombang kedatangan, yaitu pada pagi dan malam hari. Rombongan pertama yang mendarat di pagi hari langsung melanjutkan perjalanan ke Pematang Siantar.
Di Pematang Siantar, para delegasi disambut dengan penuh kehangatan oleh Ketua Kemitraan HKI, St. Drs. Y.M. Hutagalung, bersama istri. Mereka kemudian beristirahat di Hotel Sapadia Pematang Siantar, tempat di mana jamuan ringan berupa buah-buahan lokal telah disediakan. Pada malam harinya, rombongan menikmati makan malam khas Batak di Rumah Makan Silindung, sebagai bagian dari sambutan hangat dari pihak HKI.
Keesokan harinya, 21 Juni 2025 Huria Kristen Indonesia (HKI) dan Gereja Onnuri mengadakan pertemuan resmi. Pertemuan berlangsung di Blue Diamond Patisserie, Jalan Gereja No. 61C, Pematang Siantar. Diskusi difokuskan pada penguatan kerja sama sekaligus merumuskan langkah-langkah konkret guna memperkuat sinergi pelayanan ke depan.
Hadir dalam pertemuan tersebut, mewakili HKI, antara lain:
Sementara dari pihak Gereja Onnuri, hadir di antaranya Pdt. Arif, Pdt. Budiman, serta tim lainnya.
Rapat dimulai dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal HKI, Pdt. Hotman Hutasoit, M.Th. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan delegasi dari kedua belah pihak. Dilanjutkan dengan pemaparan berbagai tantangan yang dihadapi HKI, khususnya dalam bidang pelayanan anak, pendidikan para pelayan dan pengembangan misi di daerah seperti Suku Akit di Riau dan penganut kepercayaan tradisional Kaharingan di Kalimantan.
Ketua Kemitraan HKI St. Drs. Y.M. Hutagalung menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pelayan, transfer pengetahuan dari Gereja Onnuri, serta pembinaan missionaris dan pendeta di lingkungan HKI. Ia juga menyoroti perlunya pembaruan manajerial dan strategi agar HKI tidak kehilangan generasi mudanya di masa mendatang.
Kepala Departemen Koinonia Pdt. Salome Nainggolan, S.Th, MM menambahkan bahwa departemennya aktif memfasilitasi pelayanan kategorial melalui penerbitan buku-buku untuk Anak Sekolah Minggu, remaja, kaum muda, dan persekutuan perempuan. Ia juga menyampaikan bahwa pembinaan rutin bagi Guru-guru Sekolah Minggu terus dilakukan melalui kegiatan Sermon Guru Sekolah Minggu yang diadakan setiap pekan melalui media Zoom. Dalam Sermon dilakukan diskusi dan pendalaman teks Alkitab serta metode pengajaran kepada Anak Sekolah Minggu yang akan disampaikan di Ibadah Sekolah Minggu.
Dari aspek Departemen Marturia, Pdt. Daniel Bonardo Pane, M.Th memaparkan program Latihan Persiapan Pelayanan (LPP) yang bertujuan untuk memperlengkapi Calon Pendeta HKI. Ia juga mengajak Gereja Onnuri untuk turut berkontribusi sebagai pengajar, khususnya dalam bidang misi dan penginjilan.
Sekjen HKI, Pdt. Hotman Hutasoit, M.Th juga mengusulkan agar kiranya Gereja Onnuri dapat membantu memfasilitasi program kursus Bahasa Korea bagi para pendeta muda. Karena HKI saat ini sudah menjalankan program kursus Bahasa asing, dan telah menyediakan satu tempat sebagai ruangan untuk belajar Bahasa asing. Ia juga menyampaikan bahwa HKI menganut aliran teologi Lutheran, namun HKI terbuka terhadap pembelajaran lintas budaya dan denominasi.
Pemaparan dari pihak HKI ditanggapi oleh Pdt. Budiman dari Gereja Onnuri. Ia menyampaikan bahwa Gereja Onnuri juga pernah menghadapi tantangan serupa, terutama dalam menjangkau generasi muda. Ia menegaskan bahwa hal terpenting dalam pelayanan adalah menjaga esensi Injil di tengah zaman yang terus berubah.
Diskusi terus berlanjut, termasuk tentang hal menyinggung tantangan budaya yang dihadapi oleh HKI, yang disampaikan oleh Sekjen HKI. Ia mengatakan bahwa masih ada beberapa pengaruh budaya Batak tradisional yang pada praktiknya dinilai bertentangan dengan ajaran kekristenan. Misalnya praktik pemberian sesajen dan pengkultusan tokoh leluhur masih ditemukan, bahkan di kalangan jemaat Kristen. Masih banyak orang yang tetap percaya pada praktik mistis, meskipun telah menjadi bagian dari gereja.
Ketua Kemitraan HKI, St. Drs. Y.M. Hutagalung menyampaikan bahwa HKI terus berupaya untuk menata struktur pelayanan agar lebih baik dan teratur. Hal ini dilakukan agar setiap pelayan dapat menjalankan perannya secara efektif demi kemajuan pelayanan gereja.
Kepala Departemen Marturia, Pdt. Daniel Bonardo Pane, menambahkan bahwa HKI tengah melakukan revisi liturgi agar lebih relevan bagi semua kelompok usia. Ia menjelaskan bahwa pendekatan liturgis harus disesuaikan, termasuk bagi anak-anak, remaja dan dewasa. Ibadah kaum muda misalnya, diarahkan pada bentuk pujian yang lebih ekspresif dan partisipatif.
Pada sore harinya, para delegasi Gereja Onnuri berkesempatan melayani Sekolah Minggu yang dibagi ke dua lokasi: HKI Resort Khusus Immanuel dan HKI Resort Khusus Martoba. Mereka memperkenalkan metode pengajaran kreatif yang disambut antusias oleh anak-anak dan para guru Sekolah Minggu HKI.
Malam harinya, digelar malam keakraban di Kantor Pusat HKI. Acara ini diisi dengan sambutan dan saling bertukar cenderamata. HKI memberikan Ulos (kain tradisional) Batak berisi tulisan Doa Bapa Kami dalam bahasa dan aksara Batak, sedangkan Gereja Onnuri memberikan ginseng yang langsung dibawa dari Korea. Kedua pihak juga mempersembahkan lagu dan tarian budaya. Gereja Onnuri membawakan lagu “Kumau Cinta Yesus” dalam bahasa Korea dan Indonesia sebagai lambang persatuan dalam kasih Kristus.
Minggu, 22 Juni 2025, rombongan Gereja Onnuri mengikuti ibadah bersama di HKI Panei Tongah yang bertepatan dengan pelaksanaan pesta gotilon (pesta panen). Khotbah disampaikan oleh Pdt. Budiman dari Gereja Onnuri, yang menyatakan syukur atas kemitraan antara HKI dan Gereja Onnuri. Persatuan ini bisa terjalin karena ima di dalam Yesus. Oleh sebab itu ia mendorong agar setiap orang percaya menghidupi iman dengan sungguh-sungguh.
Kunjungi juga kanal YouTube HKI untuk mengetahui informasi terbaru seputar pelayanan HKI.
Setelah ibadah, rombongan menikmati makan bersama dan mengikuti kegiatan manortor (tarian Batak tradisional) bersama jemaat, diiringi musik tradisional gondang sabangunan (musik tradisional Batak). Delegasi Onnuri turut menari mengenakan ulos Batak, dan menerima olopolop (pemberian uang sambil menari) dari pimpinan HKI, pengurus kemitraan serta jemaat yang hadir. Suasana penuh sukacita mewarnai kebersamaan tersebut.
Kegiatan kunjungan dilanjutkan dengan perjalanan ke Samosir dan menikmati keindahan Danau Toba. Delegasi juga menyempatkan mengunjungi Pos PI HKI di Pangururan. Kunjungan ini disambut dengan sukacita oleh jemaat dan semakin menguatkan iman bagi kedua belah pihak.
Rombongan Gereja Onnuri kembali ke Korea pada Selasa, 24 Juni 2025. Kiranya kebersamaan yang telah terjalin, serta berbagai diskusi dan kesepakatan selama kunjungan, dapat terus ditindaklanjuti demi kemajuan pelayanan bersama. HKI dan Gereja Onnuri berkomitmen untuk terus mempererat hubungan kemitraan, demi penguatan pelayanan gereja dan perluasan pemberitaan Injil di tengah-tengah dunia. (tps)
Sibandang, 2 Oktober 2025 Suasana penuh sukacita dan semangat pelayanan mewarnai kunjungan Ephorus H...
Pematang Siantar, 25 September 2025 — Dalam rangka memperkuat pelayanan berbasis literasi dan wawa...
“Setiap pelayan penuh waktu gereja berhak mendapatkan perlindungan dan ruang ibadah yang layak. Ne...
“Kami mendukung penuh inisiatif Dana Pensiun HKI sebagai bentuk penghargaan kepada pelayan Tuhan y...
“Langkah kecil ini adalah awal besar bagi masa depan pensiunan pelayan gereja. Dengan keterbukaan ...
“Retreat ini menjadi langkah awal yang luar biasa untuk membangun persaudaraan dan memperkuat pera...
No comments yet.