Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu.

Administrator • Feb 20 2023 • 398 Dilihat

Bacaan ALKITAB. Mazmur 31:1-8

TUHAN Perlindunganku
Oleh: Pdt. Ernawati Pasaribu, S.Th

Keamanan, ketenangan dan kedamaian adalah dambaan semua insan di dunia ini. Namun, adakah tempat di mana seseorang dapat terlindungi dengan aman di dunia ini? Tidak ada tempat dibelahan bumi mana pun yang dapat menjamin seseorang merasa aman dan terlindungi, baik itu seorang presiden yang adalah pejabat tinggi negara atau mungkin artis sekalipun yang punya pengawal bersenjata kemana pun dia pergi, dan bahkan rumah yang bersatpam yang berjaga-jaga 24 jam di rumahnya. Wabah Covid-19 menjadi acuan bagi kita, tidak satu pun yang bisa menjamin keamanan mereka 100% karena bagaimanapun juga mereka semua adalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan.

Lalu jika demikian, dimanakah ada perlindungan yang sesungguhnya? Kepada siapakah kita dapat berlindung?
Demikian dengan nats kita hari ini, yang menjelaskan bagaimana penyerahan hidup Daud kepada Tuhan, di mana ia yakin bahwa perlindungan aman dan sesungguhnya hanya ia temukan di dalam TUHAN.

Meski banyak serangan musuh yang menghampirinya, dia tidak datang kepada dunia untuk meminta pertolongan melainkan dia datang kepada Tuhan dengan jeritan doa dan permohonannya. Daud yakin bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab doanya, ia tahu bahwa Tuhan adil dan tidak akan membiarkannya malu. Keyakinan Daud ini dilandaskan pada pengenalannya akan karakter TUHAN, bahwa Dia setia dan adil pada orang yang berani mempercayakan hidupnya kepada Dia.

Saudaraku yang terkasih, sesungghunya penyerahan hidup kepada Tuhan adalah bukti bahwa kita ingin selalu hidup di dalam Dia (baik dalam suka maupun duka), sama seperti Daud yang setia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Dengan demikian kita akan merasakan besarnya perlindungan dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Satu hal yang harus kita ingat, merasa aman dalam perlindungan Tuhan adalah karakter yang harus dikembangkan dalam kerohanian kita. Ini bukan masalah temperamen tetapi iman. Orang yang imanya bertumbuh akan semakin mempercayai pemeliharaan Tuhan, walaupun situasi dan kondisi disekeliling tidak kondusif.